my account

Minggu, 20 Oktober 2013

Pengalaman 1

Ini adalah sebuah cerita seru saat pertama kali saya mendapat kendaraan pribadi
Beberapa semester yang lalu, jika ingin bepergian keluar rumah biasanya saya menaiki kendaraan umum karena tidak memiliki kendaraan pribadi. Jadi saya harus berjalan sedikit untuk mencapai rute kendaraan umum tersebut. Di jakarta sekarang ini jika tidak memiliki kendaraan pribadi itu rasanya kurang lengkap karena sudah menjadi kebutuhan dengan aktifitas kuliah dan sebagainya.
Apalagi saat saya pulang malam, angkutan di kalimalang ke arah rawamangun daerah rumah saya itu hampir tidak ada. Jadi saya harus melakukan rute panjang sebelum tiba di rumah.
Selama itu saya jalani, rasanya sungguh melelahkan dan sangat memakan waktu, serta tidak efektif jika sedang dalam kondisi darurat dan terburu-buru.
            Lama sudah saya jalani semua itu, akhirnya ada kabar baik. Kedua orang tua saya memberikan saya sebuah kendaraan pribadi, karena mungkin merasa khawatir dan sangat menyulitkan saya jika hanya menggunakan kendaraan umum. Namun disisi lain, kendaraan tersebut berupa motor dan kesulitannya adalah motor tersebut berupa motor besar dengan menggunakan kopling, karena biasanya saya hanya mencoba motor matic yang hanya tinggal gas saja. Saya hanya bisa bersyukur dan berusaha untuk bisa mengendarainya.
            Jadi ketika itu kendaraan tersebut sudah tiba dan berada di tempat kerja kedua orang tua saya, namun saya sedang kuliah dan mengerjakan tugas sampai malam. Pada waktu itu kira-kira pukul 9malam saya pulang dengan kendaraan umum, dan yang paling menyulitkan kondisi saat itu adalah hujan deras. Jadi saya harus berlari-larian untuk mengejar angkutan tsb. Perjalanan panjang saya tempuh dari bekasi hingga rawamangun melewati kampung melayu hampir 2 jam lamanya karena hujan agak macet dan hampir banjir karena intensitas hujan nya demi menuju tempat kendaraan tersebut karena ingin dibawa pulang kerumah, karena ayah saya tidak bisa mengendarainya juga jadi saya yang harus mencoba kendaraan itu dahulu. Akhirnya pukul 11 saya tiba di tempat kerjaan ayah saya, dengan sedikit basah kuyup dan kedinginan serta masuk angin saya beranikan diri untuk mengendarai motor tersebut. Dengan beban yang cukup berat hampir 140kg, saya bawa pulang kendaraan itu, untung saja jarak tempat kerjaan ke rumah saya cukup dekat dan jalan biasa. Akhirnya saya bisa mengendarai kendaraan tersebut dengan feeling dan omongan-omongan teman saya. Meskipun sering mati-mati mesinnya saya coba terus dan saya berusaha untuk bisa menggunakannya. Dan akhirnya sampai dirumah, dengan terus bersyukur saya bisa mendapatkan kesempatan ini.

Selang beberapa minggu saya dengan mudah mengendarainya dengan lancar, akhir kata saya mendapat hikmah bahwa jika kita mau berusaha pasti ada jalan keluar dari masalah apapun dan kondisi apapun. Terima Kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar